
Labuan Bajo, PKO Mabar - Bertempat di Aula SDK St Familia, Labuan Bajo (Sabtu, 16 September 2023), Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Manggarai Barat bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT menyelenggarakan Lokakarya 1 “Pengembangan Komunitas Praktisi” Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 tingkat Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh 59 Calon Guru Penggerak (CGP) yang berasal dari TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB dari berbagai wilayah di Kabupaten Manggarai Barat yang sudah dinyatakan lulus dalam seleksi calon guru penggerak Angkatan 8 dan 9 beberapa waktu lalu. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kabid GTK Bapak Hendrikus Genggor, Koordinator Pengawas (Korwas) Kabupaten Manggarai Barat, Bapak Martin, Pengawas Dikdas Ibu Yustina Jaman dan para kepala sekolah dari masing-masing CGP.
Dalam laporannya, Ibu Ayu yang mewakili Kepala BGP Provinsi NTT menyebutkan bahwa dari total 61 orang CGP yang dinyatakan lulus oleh Kemdikbudristek, 2 orang di antaranya sudah mengundurkan diri karena berbagai alasan sehingga hanya ada 59 orang CGP yang menjalani Pendidikan. Sedangkan untuk mendampingi para CGP ini, ada 12 Pengajar Praktik (PP) yang berasal dari guru penggerak Angkatan 1 maupun 5. Ibu Ayu berharap para CGP yang ada sekarang tetap semangat dalam menjalani Pendidikan hingga akhir dan BGP Provinsi NTT siap melayani kebutuhan para CGP maupun Pengajar Praktik (PP).
Sementara dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas PKO, Kabid GTK meminta para CGP untuk memanfaatkan kesempatan Pendidikan guru penggerak ini dengan sebaik-baiknya guna mengembangkan diri. “Bapak ibu adalah orang-orang terpilih yang dipercaya oleh negara dan daerah ini untuk bisa menjadi penggerak perubahan dan peningkatan kualitas Pendidikan di sekolah masing-masing. Karena itu, manfaatkan kesempatan Pendidikan guru ini untuk belajar baik dari para ahli, PP maupun dari para kepala sekolah yang hadir saat ini guna mengembangkan kemampuan diri; teruslah semangat dan jangan menyerah pada keadaan. Kami menanti inovasi-inovasi dari bapak ibu sekalian,” kata Ricky sapaan pak Kabid GTK ini. Lebih lanjut beliau mengingatkan para CGP untuk pandai-pandai membagi waktu antara Pendidikan dan kewajiban mengajar agar hak-hak siswa untuk mendapatkan pelajaran tidak terabaikan. Beliau juga menyampaikan kabar gembira bahwa sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 54 tahun 2022, para CGP yang lulus nantinya selain berhak menyandang predikat guru penggerak juga bisa tersertifikasi dan mendapat tunjangan tanpa harus mengikuti PPG asalkan bisa lulus dalam uji pengetahuan.
Seperti diketahui, lokakarya 1 merupakan rangkaian dari proses Pendidikan guru penggerak bagi para CGP yang akan berlangsung selama 6 bulan. Melalui Lokakarya 1 ini diharapkan Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah, dan pentingnya komunitas praktisi untuk dirinya sendiri maupun lingkungan belajar. Selain itu para CGP diharapkan mampu menjelaskan konsep, filosofi, dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak, sehingga mereka dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada. Sejumlah aktivitas menarik seperti mencari benda dan beberapa permainan kelompok lainnya membuat suasana lokakarya makin seru dan meriah.